Kata “Borokokok” mungkin bukan merupakan kata yang aneh lagi bagi telinga kita. Kata ini sering kali digunakan orang apabila memarahi orang lain. Kata ini juga digunakan orang untuk menunjuk orang lain yang nyeleneh, bodoh, nakal atau tidak nyambung dengan pembicaraan orang tersebut. Namun apa arti kata tersebut sesungguhnya? Sampai saat ini belum ada kamus bahasa resmi yang menterjemahkan kata tersebut, baik itu Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda maupun bahasa daerah lainnya. Apalagi kamus Bahasa Asing, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Kata “Borokokok” mungkin dapat disejajarkan pengertiannya dengan kata “Bolot”, “Tulalit” atau “Telmi”. Meski kata-kata itupun belum masuk kedalam kamus bahasa resmi, tapi paling tidak kita bisa memahaminya secara mudah. Kata “Bolot” misalnya, diambil dari nama seorang pelawak kenamaan yang selalu berperan sebagai oran g yang budek, tidak bisa menden gar secara jelas, sehingga tidak nyambung dengan pembicaraan oran g lain. Kata “Tulalit” diambil dari suara telepon rumah apabila nomor yang kita tuju sedang tidak aktif sehingga telepon meresponnya dengan suara “tulalit”. Sedan gkan kata “Telmi” merupakan kependekan dari kalimat “telat mikir”. Lalu bagaimana dengan kata “borokokok”?